dasar rumah tangga islami

DASAR – DASAR ILMU RUMAH TANGGA ISLAMI

  1. TUJUAN UMUM
1.    Mengantar Rumah Tangga kepada Ibadah sejati kepada Allah SWT menuju Ridha, rahmat dan Jannah yang abadi
2.    Melahirkan generasi Islam yang bertakwa dan berjihad dujalan Allah SWT menuju kemuliaan Islam dan ummat Islam
3.    Menjadikan seluruh aktifikas rumah tangga sebagai sarana Ibadah yang menyeluruh menuju rumah tangga bahagia, mulia, kuat dan selamat

b.    TUJUAN KHUSUS
1.    Mewujudkan kesatuan visi rumah tangga Islami diantara segenap anggota keluarga menuju kesatuan misi, kesatuan langkah dan semangat
2.    Mewujudkan kerjasama positif untuk belajar Islami, Ibadah, Akhlak, da’wah dan pembangunan ekonomi keluarga
3.    Mewujudkan perhatian yang timbal balik antar segenap anggota keluarga yang ditandai dengan penghargaan yang timbal balik, keterbukaan yang beradab, nasehat yang timbal balik dan keharmonisan yang menyeluruh

c.      MODAL RUMAH TANGGA ISLAMI
1.    Aqidah Islamiyah yang kuat / Tauhid suci yang diterapkan.
(Tak ada azimat, tak ada satupun bentuk syirik dan amalan bid’ah. Tidak mengenal tukang ramal, para normal, tak ada sihir, mantra, tenaga dalam, tak ada hasad, tak ada kultus individu, tak ada fanatisme keluarga / golongan, tawakkal yang kuat, syukur, sabar, dst..)
2.    Cinta tulus yang diucapkan dan senantiasa diperbaharui.
(Aku cinta padamu, aku saying padamu, aku selalu siap membantu, aku selalu siap berkorban, aku menerima keluargaku apa adanya, aku memaafkan kesalahanmua, aku ingin memberi perhatian yang lebih, aku ingin anda lebih baik, aku perlu pengawasanmu, aku perlu nasehatmu dst..)

3.    Perhatian yang besar kepada Ilmu, Ibadah dan Akhlak
(Majelis Ta’lim, sekolah, kursus, bimbingan belajar, membaca bacaan yang bermanfaat, Ibadah wajib, Ibadah Sunnah, Tilawah Al Qur’an, Birril Walidain, silaturrahmi keluarga, Ihsan terhadap tetangga, berkawan dengan yang shaleh, menjauhi kawan yang buruk, tidak pacaran, tidak merokok, tidak malas, tidak bertengkar, dst..)
4.    Pemahaman tentang kewajiban dan tanggung jawab kepala keluarga, Ibu rumah tangga, anak-anak dan segenap anggota keluarga dan kesungguhan dalam pelaksanaannya
5.    Rasa tanggung jawab dan kesungguhan untuk meningkatkan kualitas rumah tangga, menghindari / meminimalisir problem dalam rumah tangga dan menyelesaikan dengan segera setiap permasalahan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga.


Sentuhan :
Rumah tangga yang masih mempunyai keyakinan syirik, masih mengamalkan pengamalan bid’ah, masih mempercayai mistik, masih jauh dari kesyukuran dan kesabaran, berarti keluarga ini masih kehilangan modal untuk menjadi rumah tangga Islami yang diridhai Allah dan yang akan masuk Jannah !
Rumah tangga yang belum merasakan ada cinta yang timbal balik antar segenap anggota keluarga. Ada diantara mereka yang merasa tidak dicintai, tidak disayangi, tidak diperhatikan. Ada diantara mereka yang merasa diperlakukan tidak adil. Disana tidak ada keterbukaan. Semua takut untuk berbicara. Disana tidak ungkapan kasih saying. Disana tidak ada penghargaan yang timbal balik.
Berarti rumah tangga ini masih kehilangan modal untuk menjadi rumah tangga Islami yang bahagia, mulia, kuat dan selamat
            Rumah tangga yang belum mempunyai perhatian yang besar kepada peningkatan ilmu Islam segenap anggota keluarga. Tak ada  perhatian kepada pengajian, tak ada kewajiban untuk belajar Al Qur’an, kurang perhatian kepada Shalat fardhu, kurang pendidikan tentang akhlak. Sang bapak hanya mampu menarik nafas panjang melihat kenakalan anaknya, sang ibu hanya menggelengkan kepala melihat penyimpangan anaknya. Bapak dan Ibu berbeda pendapat dan cara mendidik anak. Keduanya sering bertengkar didepan anak.
Berarti rumah tangga ini kehilangan modal utama dalam usaha untuk membentuk rumah tangga Islami yang bahagia, mulia, kuat, selamat dibawah ridha dan rahmat Allah SWT.
            Rumah tangga yang didalamnya ada Bapak yang tidak memahami kewajibannya dengan baik, kurang bertanggung jawab, tidak mendidik anggota keluarga, tidak dapat menjadi teladan dalam rumah tangga. Kemudian disana ada pula Ibu yang tidak memahami kewajibannya dengan baik, kurang bertanggung jawab, pemalas, lebih memperhatikan urusan diluar rumah daripada urusan dalam rumah, peramah terhadap orang lain, pemarah terhadap suami dan anak, mencontohkan hal-hal yang negatif terhadap anak-anaknya. Tidak berlaku adil dalam menghadapi anak anaknya. Selalu membela anak sendiri jika berbeda pendapat / bertengkar dengan anak orang lain, tidak mendidik anak dengan baik.
Sungguh rumah tangga ini adalah rumah tangga yang lalai, sangat jauh dari pemahaman tentang modal rumah tangga Islami. Rumah tangga ini dalam bahaya.
Bagaimana dengan anak-anaknya ?
Anak-anak dirumah ini akan menjauh dari ibu dan bapaknya. Mereka akan menghabiskan waktunya dengan kawan-kawan sebayanya. Mereka akan berlaku kasar terhadap anggota keluarga. Mereka akan berontak terhadap ibu bapaknya. Mereka akan melakukan kenakalan-kenakalan sebagai tindakan balas dendam terhadap suasana rumah yang tidak menyenangkan.
            Rumah tangga yang tidak memiliki program bersama untuk peningkatan dan kemajuan yang menyeluruh. Rumah tangga yang hanya memperhatikan makan, minum, pakaian, perabot, kendaraan, pekerjaan dan hiburan. Atau rumah tangga yang sudah sangat puas dengan pelaksanaan Ibadah wajib atau ditambah lagi dengan tilawah Al Qur’an dan akhlak yang mulia. Rumah tangga yang merasa sudah lepas tanggung jawabnya setelah anaknya berkeluarga. Rumah tangga yang melihat dirinya lebih baik dari rumah tangga yang lain. Rumah tangga yang tidak merasa perlu menyelesaikan problem yang ada dalam rumah tangganya. Rumah tangga yang senantiasa menganggap kecil seluruh masalah, tidak mau mengakui kesalahan dan kekurangan.
Maaf.. Rumah tangga ini masih kekurangan modal untuk menjadi rumah tangga Islami yang maju, yang ideal, sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
            Bila sebuah rumah tangga kehilangan satu modal rumah tangga Islami, berarti ia telah kehilangan sebuah pilar yang sangat menentukan
Bagaimana bila rumah tangga itu kehilangan seluruh modal yang lima itu ?. Bagaimana suasana rumah itu ? Tentu rumah itu mesti memulai perjuangan yang panjang, mulai dari Nol…

            Berikut ini beberapa sarana dan program yang penting untuk diterapkan dengan penuh kesungguhan untuk meraih modal Rumah Tangga Islami, lalu dengan modal itu kita meneruskan perjuangan untuk mewujudkan tujuan khusus Rumah Tangga Islami, kemudian tujuan umum Insya Allah …

Sarana Pembangunan Rumah Tangga Islami :
1.    Pelaksanaan Resep Bahagia secara runtut dan berkesinambungan atas seluruh anggota keluarga. Kepala rumah tangga sebagai penanggung jawab program.
2.    Tadarrus Al Qur’an bersama 1 kali sepekan
3.    Hari kerja sama 1 kali sepekan. (Pembersihan, perapihan, cucian, memasak, merawat tanaman, makan bersama, dst..)
4.    Rekreasi keluarga 1 kali sebulan
5.    Bimbingan belajar anak-anak 1 kali sepekan oleh bapak & ibu
6.    Pembagian tugas seluruh anggota keluarga dan jadwal wajibat harian dikontrol oleh kepala keluarga.
7.    Ucapan cinta dan kasih saying dari segenap anggota keluarga secara timbal balik, minimal 2 kali sepekan
8.    Kecupan dan belaian kasih saying kepada anak-anak menjelang tidur / sementara tidur, minimal 2 kali sepekan
9.    Nasehat kepala keluarga 1 kali sepekan (tentang syukur, sabar, tawakkal, akhlak, saling pengertian, saling menghargai, dst..)
10. Pembiasaan keterbukaan antar segenap anggota keluarga (melalui musyawarah, curhat, dialog dari hati ke hati, konseling, dst..)
11. Perhatian khusus kepada anak-anak pada usia anak-anak terakhir (kelas 6 SD) dan pada usia pubertas, hingga kelas 3 SMA.
12. Perhatian khusus pada keterampilan tertentu, pada segenap anggota keluarga (seperti : pertanian, peternakan, pertukangan, listrik, komputer, seni Islami, olah raga, bela diri, bahasa asing, memasak dst.. melalui kursus, membaca buku dan praktek)
13. Menghubungkan segenap anggota keluarga dengan majelis ta’lim dan organisasi Islam seperti Remaja masjid, TPA dan melakukan acara-acara menarik untuk anak-anak bersama rekan-rekan sebayanya, dirumah. (Acara anak-anak seperti syukuran kecil-kecilan, pemberian hadiah kepada anak dihadapan rekan-rekannya, pengajian anak-anak, dst..)
14. Pemberian hadiah menarik atas setiap prestasi setiap anak dihadapan rekan-rekan sebayanya seperti : Rajin ke masjid selama sebulan, khatam Al Qur’an, baru pandai membaca Al Qur’an, menghafal beberapa surah, puasa Ramadhan secara sempurna, prestasi di sekolah, prestasi di TPA, rajin kepada ibu dan bapaknya, dst..
15. Mengadakan perpustakaan keluarga yang berisi mushaf sejumlah anggota keluarga, buku-buku Islam, bulletin da’wah, lembaran da’wah, majalah dan tabloid Islam, Koran, dst..
Perpustakaan ini diaktifkan dengan penataan yang rapih, kontrol dan motivasi untuk membaca.









Komentar

Postingan Populer