Pulau Lembeh di selat Lembeh


 Lembeh adalah sebuah pulau kecil yang termasuk dalam wilayah Kota Bitung, Sulawesi Utara. pulau yang menawarkan sejuta keindahan wisata alam yang patut para traveller kunjungi. pulau lembeh yang secara garis besar terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Lembeh Selatan dan Kecamatan Lembeh Utara. pulau yang dipisahkan oleh selat lembeh ini memang ukurannya begitu kecil tapi pulau ini menjadi salah satui destinasi wisata bawah air yang sering dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara.

selain wisata bawah air pulau lembeh juga menawarkan berbagai wisata yaitu wisata sejarah monumen Trikora (Tiga Komando Rakyat) yang sampai saat ini masih bisa kita jumpai yaitu pesawat yang masih berdiri koko di pulau lembeh dan wisata patung Yesus Kristus yang menandakan bahwa mayoritas masyarakat Sulawesi Utara khusunya pulau lembeh beragama Krsiten.

awal mula petualangan saya di lembeh tepatnya di desa Papusungan kampung Islam pada tahun 2014. ketika saya bersama dengan teman kuliah sedang melaksanakan program perkuliahan KKN (Kuliah Kerja Nyata) selama 3 bulan lamanya. kami yang beranggotakan 8 orang memang ditempatkan di dipulau lembeh.
awalnya memang sedikit ragu karena ini pengelaman pertama saya jauh dari orang tua dan jauh dari rumah apalagi tempatnya menyeberangi lautan.

sekedar informasi bagi para traveller. Untuk dapat sampai di Pulau Lembeh, traveller harus menempuh perjalanan dari Manado ke Bitung terlebih dahulu. Waktu perjalanan dari bandara udara di Manado ke kota Bitung adalah sekitar 45 menit, tersedia bus umum atau taksi. Di Bitung, tempat untuk menuju Pulau Lembeh adalah dari Dermaga Ruko Pateten. Traveller akan menaiki perahu selama 15 menit untuk dapat sampai di Pulau Lembeh, biayanya Rp 8.000,- per orang. atau bisa juga para traveller menaiki kapal Feri untuk menuju ke pulau lembeh dengan biaya Rp. 5.000 - per orang.

saat tiba di lembeh kami segera bergegas merapikan pakaian mandi dan pergi ke rumahnmya kepala desa.
Malamnya tepat pukul 19.00 wita kami bersama ketua kelompok mendatangi rumah kepala desa setempat.
"Assalamualaikum" sapa kami.
"waalaikumsalam" jawab suara dari dalam rumah yang tak lain adalah kepala desa.
kami pun dipersilahkan duduk
"ada perlu ada dek?" tanya kepala desa dengan santun.
"kami datang untuk melapor bahwa kami dari kampus STAIN Manado (yang sekarang berganti IAIN). datang ke desa bapak untuk melaksanakan KKN selama 3 bulan dengan jumlah 8 orang" jawab rahmatyas sapaan akrabnya yang tak lain adalah ketua kelompok kami.
"ooh iya yang penting sudah datang melapor dan meminta izin kalau perlu bantuan jangan sungkan-sungkan datang lagi kemari. Semoga bisa betah tinggal di sini" jawabnya lagi dengan ramah.
itulah awal perkenalan kami dengan pak kepala desa.
disela-sela percakapan kami dengan kepala desa kami pun segera meminta izin kembali ke posko mempersiapkan program yang nantinya kami tinggal selama 3 bulan.

kurang lebih 2 minggu lamanya kami beradaptasi dengan lingkungan baru di desa itu. menjalin keakraban dengan penduduk desa kampis. berbagai program pun kami laksanakan mulai dari mengajar disekolah terdekat, lomba adzan, hafal surat dan busana muslim.

yang tak terlupakan adalah disela sela waktu luang kami, beberapa remaja mengajak kami untuk berkeliling pulau lembeh.
diluar dugaan saya....mata ini pun terpanah melihat keindahan pulau lembeh. saya yang tadinya berfikir tempat wisata di pulau ini hanya monumen Trikora ternyata salah besar.
setelah kami ekspose keseluruhan pulau ini ada banyak tempat wisata yang menarik dan tentunya tidak akan menyesal untuk datang di lembeh .
diantara tempat yang kami ekspose adalah menara Trikora, pantai Kahona, patung Yesus, pantai serena, pintu kota serta puncak lembeh yang tak kalah menarik untuk dijadikan tempat berfoto serta berbagai macam permainan yang biasa dimainkan anak-anak pantai.

dan ternyata menurut keterangan yang saya dapat di selat lembeh juga terkenal dengan wisata bawah lautnya yang begitu indah dan tak kalah indahnya dengan taman nasional bunaken. tapi sayang masih banyak tempat wisata yang belum terkelola dengan baik dan masih membutuhkan uluran tangan dari pemerintah.
padahal apabila dikelola bisa menjadi aset yang sangat berharga dan bisa menopang taraf hidup masyarakat pulau lembeh.

Terimah Kasih !!!
salam hangat dari saya Adithya Pratama Makahenggengadhytmakahenggeng48@gmail.com

Komentar

Postingan Populer