wisata Batu Angus Kota Bitung
Angus di Batu Angus
Destinasi kami saat ini, yang kami biasa sebut dengan Tim Bapontar. Dari sebuah niat dan keinginan yang kuat ingin sekali menuju tempat wisata yang ada di kota Bitung. tepatnya wisata alam Batu Angus Bitung Sulawesi Utara.
Namun sangat di sayangkan oyek wisata batu angus yang bagus ini belum dikelola dengan baik. jalan menuju kawasan wisatanya masih berubah tanah dan apabila turun hujan sangat membahayakan pengguna jalan dikarenakan lebar jalan yang sangat sempit, mungkin saja hanya bisa di lalui oleh satu motor saja. masih minimnya petunjuk arah untuk menuju obyek wisata tersebut. menurut saya apabila olyek wisata ini dikelola dengan baik bukan tidak mungkin dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar dan khususnya pemerintah Kota Bitung. adhytmakahenggeng48@gmail.com
Destinasi kami saat ini, yang kami biasa sebut dengan Tim Bapontar. Dari sebuah niat dan keinginan yang kuat ingin sekali menuju tempat wisata yang ada di kota Bitung. tepatnya wisata alam Batu Angus Bitung Sulawesi Utara.
Berawal dari rasa iseng ku mengirim pesan via BBM ke salah satu temanku. karena rasa penat dan bosan yang dirasakan dan juga sudah lama kami tidak jalan-jalan mencari tempat wisata alam, Sekaligus mendokumentasikannya melalui jepretan kamera cannon yang dimiliki oleh salah seorang teman atau pun berselfi ria kemudian di upload di akun media sosial masing-masing, hanya untuk menunjukan kepada teman-teman di medsos bahwa kami lagi berada di tempat diwasata :)
Malam harinya kami janjian untuk berkumpul di rumahku, tepatnya pada hari minggu kira-kira sekitar jam 08 pagi kami janjian bertemu. mungkin hanya hari minggu saja kami bisa berkumpul di karenakan kesibukan kami masing-masing.
keesokan harinya, tanpa ku duga ternyata mereka datang lebih awal. ku percepat gerakanku segera bergegas menuju gerombolan orang-orang yang haus tempat wisata dan jalan-jalan.
"sebelum kita berangkat alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu" pintahku, memecah keributan yang terjadi diluar rumah.
"ayo..." jawab mereka secara berjamaah.
"kamu saja yang pimpin doannya dhyt" pintah salah seorang temanku.
" ya sudah...kalau gitu kita baca alfatihah saja " jawab aku.
tepat pukul 08.30 wita, kami menghidupkan kendaraan kami dan segera bergegas menuju tempat wisata yang telah kami janjikan sebelumnya.
kurang lebih 45 menit lamanya perjalanan yang kami tempuh dari kota Manado menuju kota Bitung. sesampainnya di kota Bitung kami melanjutkan perjalanan menuju pasar winenet Bitung karena menurut informasi yang kami peroleh untuk menuju ke wisata batu angus ada dua jalan yang pertama melalui pasar winenet dan yang kedua melewati objek wisata tandu rusa.
Maka setelah sampai di pasar winenet kami pun mulai bertanya kepada masyarakat sekitar pasar.
"pak....boleh tanya ?" sapa temanku bernama bahtiar
"iya...ada apa dek ?" jawab bapak-bapak yang sedang duduk sambil menghisap rokok dan ditemani segelas kopi hitam itu.
"kalau jalan menuju batu angus lewat mana ya . . .?" tanya temanku lagi.
"kalian lewat jalan situ aja dek. Kalian terus saja. Ikuti jalan itu. Nanti kalian temui jalan yang jarang sekali ada rumah-rumah karena disitu masih penuh dengan hutan," papar beliau sambil menyulutkan rokoknya.
"kira-kira butuh waktu berapa lama pak untuk menuju kesana" tanya aku.
"lumayan jauh dek...kurang lebih 1 jam perjalanan menuju kesana" jawab bapak-bapak penghisab rokok itu.
"nanti kalian akan menemukan sebuah perkampungan disitulah wisata batu angus berada tepat di kampung itu" tambahnya.
"terimah kasih pak" sapa kami berjamaah.
Kami bangkit dan bergegas melajukan kendaraan. Ya, benar kata bapak itu, kurang lebih setengah jam perjalanan kami. Tak lama kami melalui jalan yang berkelok disisi kiri dan kanannya terdapat hutan belantara sekaligus jarang sekali kami temukan rumah warga disekitar bahkan sepanjang perjalanan. Kami hanya kebetulan berpapasan dengan pengedara motor lain dan itu pun jarang sekali.
kurang lebih 1 jam perjalanan kami tempu akhirnya kami sampailah di sebuah perkampungan yang di maksud bapak tadi, maka dengan segera kami mencari letak pintu masuk untuk menuju ke obyek wisata batu angus. tak kurang dari 5 menit di perkampungan tersebut kami akhirnya menemuka pintu masuk menuju kawasan batu angus atau lebih tepatnya pos jaga kawasan tersebut.
karena berhubung ini adalah tempat wisata jadi kamipun di haruskan untuk membayar uang masuk kawasan wisata yang masing-masing tiap orang adalah Rp. 5.000.
Dari pos jaga tadi ternyata kami harus melanjutkan perjalanan kurang lebih setengah jam perjalanan, 15 menit perjalanan menggunakan motor, 15 menit berjalan kaki. Karena kondisi jalan menuju kawasan wisata yang di maksud tidak boleh di lalui oleh kendaraan bermotor maka kami harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
"ayo..." jawab mereka secara berjamaah.
"kamu saja yang pimpin doannya dhyt" pintah salah seorang temanku.
" ya sudah...kalau gitu kita baca alfatihah saja " jawab aku.
tepat pukul 08.30 wita, kami menghidupkan kendaraan kami dan segera bergegas menuju tempat wisata yang telah kami janjikan sebelumnya.
kurang lebih 45 menit lamanya perjalanan yang kami tempuh dari kota Manado menuju kota Bitung. sesampainnya di kota Bitung kami melanjutkan perjalanan menuju pasar winenet Bitung karena menurut informasi yang kami peroleh untuk menuju ke wisata batu angus ada dua jalan yang pertama melalui pasar winenet dan yang kedua melewati objek wisata tandu rusa.
Maka setelah sampai di pasar winenet kami pun mulai bertanya kepada masyarakat sekitar pasar.
"pak....boleh tanya ?" sapa temanku bernama bahtiar
"iya...ada apa dek ?" jawab bapak-bapak yang sedang duduk sambil menghisap rokok dan ditemani segelas kopi hitam itu.
"kalau jalan menuju batu angus lewat mana ya . . .?" tanya temanku lagi.
"kalian lewat jalan situ aja dek. Kalian terus saja. Ikuti jalan itu. Nanti kalian temui jalan yang jarang sekali ada rumah-rumah karena disitu masih penuh dengan hutan," papar beliau sambil menyulutkan rokoknya.
"lumayan jauh dek...kurang lebih 1 jam perjalanan menuju kesana" jawab bapak-bapak penghisab rokok itu.
"nanti kalian akan menemukan sebuah perkampungan disitulah wisata batu angus berada tepat di kampung itu" tambahnya.
"terimah kasih pak" sapa kami berjamaah.
Kami bangkit dan bergegas melajukan kendaraan. Ya, benar kata bapak itu, kurang lebih setengah jam perjalanan kami. Tak lama kami melalui jalan yang berkelok disisi kiri dan kanannya terdapat hutan belantara sekaligus jarang sekali kami temukan rumah warga disekitar bahkan sepanjang perjalanan. Kami hanya kebetulan berpapasan dengan pengedara motor lain dan itu pun jarang sekali.
kurang lebih 1 jam perjalanan kami tempu akhirnya kami sampailah di sebuah perkampungan yang di maksud bapak tadi, maka dengan segera kami mencari letak pintu masuk untuk menuju ke obyek wisata batu angus. tak kurang dari 5 menit di perkampungan tersebut kami akhirnya menemuka pintu masuk menuju kawasan batu angus atau lebih tepatnya pos jaga kawasan tersebut.
karena berhubung ini adalah tempat wisata jadi kamipun di haruskan untuk membayar uang masuk kawasan wisata yang masing-masing tiap orang adalah Rp. 5.000.
Dari pos jaga tadi ternyata kami harus melanjutkan perjalanan kurang lebih setengah jam perjalanan, 15 menit perjalanan menggunakan motor, 15 menit berjalan kaki. Karena kondisi jalan menuju kawasan wisata yang di maksud tidak boleh di lalui oleh kendaraan bermotor maka kami harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Inilah kawasan wisata batu angus yang menyapa kehadiran kami. Kami pun tak lupa untuk mengabadikan dalam kehidupan kami. Bukan hanya mengabadikan saja, kami langsung berenang tanpa melepaskan pakaian. Karena saking senangnya melihat air lautnya yang sangat jernih. Ada diantara kami yang melompat dari bebatuan. Ada yang mandi di pinggir bebatuan. Begitu senangnya kami. Tak lupa mengucapkan syukur atas keindahan alam yang Tuhan berikan di tanah Nyiur Melambai, Provinsi Sulawesi Utara ini.
Namun sangat di sayangkan oyek wisata batu angus yang bagus ini belum dikelola dengan baik. jalan menuju kawasan wisatanya masih berubah tanah dan apabila turun hujan sangat membahayakan pengguna jalan dikarenakan lebar jalan yang sangat sempit, mungkin saja hanya bisa di lalui oleh satu motor saja. masih minimnya petunjuk arah untuk menuju obyek wisata tersebut. menurut saya apabila olyek wisata ini dikelola dengan baik bukan tidak mungkin dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar dan khususnya pemerintah Kota Bitung. adhytmakahenggeng48@gmail.com
Komentar
Posting Komentar